Berita i24 – Noa Argamani, mantan sandera yang dibebaskan dari tahanan Hamas, menandai tonggak sejarah 400 hari yang suram sejak serangan 7 Oktober dengan pesan yang mengharukan di akun Instagram-nya.
Dalam postingannya, dia mengungkapkan rasa frustrasi dan keputusasaan mendalam yang dirasakan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas, dan menyoroti dampak emosional dari penahanan yang berkepanjangan.
Pada Sabtu malam, Argamani menceritakan pengalamannya yang mengerikan saat diculik di Gaza, sebuah cobaan traumatis yang berakhir dengan penyelamatannya selama operasi militer. Merenungkan pengalamannya selama disandera, ia menulis, “Saya bahkan tidak bisa menjelaskan kepada Anda rasa frustrasi yang saya rasakan ketika saya masih disandera oleh Hamas.” Dia menekankan ketidakpastian dan keputusasaan yang menjangkiti dirinya ketika hari berganti minggu, mempertanyakan apakah dia akan pernah kembali ke rumah. “Kapan giliranku untuk pulang? Apakah mereka sudah melupakanku? Apakah mereka meninggalkanku? Ini adalah kalimat yang saya ucapkan setiap hari,”dia berbagi.
Dalam pesannya, Argamani mengungkapkan kepedihannya melihat hari-hari berlalu tanpa penyelesaian. “Tetapi momen yang paling membuat frustrasi adalah ketika 100 hari ditambahkan ke 100 hari sebelumnya, dan saat itulah saya mulai menghitung dari awal lagi. Meskipun penghitungan sudah dimulai lagi, kondisinya semakin buruk dan keputusasaan semakin meningkat,” keluhnya.
Mengakhiri postingannya, Argamani mengalihkan fokusnya ke 101 sandera yang masih menunggu penyelamatan. “Tidak mungkin mengabaikan fakta bahwa selama 400 hari ada 101 pria dan wanita yang diculik menunggu seseorang datang dan menyelamatkan mereka,” tulisnya, mendesak kesadaran dan tindakan terkait penderitaan mereka.