Menjelang berakhirnya bulan buah delima, ini adalah saat yang penting untuk menyadari pentingnya buah delima bagi masyarakat saat ini serta untuk menyebarkan kesadaran akan manfaat budidaya buah delima.
Selama berabad-abad, buah delima memiliki arti unik dalam berbagai budaya dan agama di seluruh dunia, karena memiliki nilai pengobatan, ekonomi, dan budaya. Dalam agama Kristen, misalnya, banyaknya biji delima melambangkan kesatuan gereja dan komunitas umat beriman. Demikian pula dalam Islam, buah delima disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak tiga kali sebagai contoh kebaikan yang diciptakan Tuhan. Dalam Yudaisme, buah delima adalah metafora kekayaan tanah perjanjian. Selama Tahun Baru Yahudi, merupakan kebiasaan untuk memakan buah satu biji sekaligus, melambangkan harapan mereka akan terkabulnya keinginan. Penghormatan serupa terhadap buah delima telah terlihat dalam teks-teks agama dan peradaban kuno di seluruh dunia.
Selain signifikansi budayanya, buah delima juga telah dikenal karena manfaat obat dan nutrisinya. Olahan dari berbagai bagian tanaman, termasuk bunga, jus buah, kulit buah, dan kulit kayu, telah digunakan untuk mengobati berbagai macam kondisi, terutama jenis gastrointestinal. Kaya akan vitamin, antioksidan, dan serat, buah delima juga menawarkan nutrisi dan sifat anti-inflamasi yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meskipun merupakan salah satu pohon yang paling awal dibudidayakan, buah delima tetap menjadi tanaman pertanian yang penting saat ini karena kebutuhannya yang terus meningkat dan kelayakan ekonominya. Salah satu alasannya adalah ketahanan mereka terhadap kekeringan dan kemampuan beradaptasi terhadap iklim dengan musim dingin yang sejuk dan musim panas yang terik menjadikan mereka sangat berharga di daerah kering. Dengan kebutuhan air yang relatif rendah dan input yang minim, pertanian buah delima ramah lingkungan dan layak secara ekonomi. Di wilayah rawan kekeringan seperti India, Afrika Utara, dan Mediterania, para petani melaporkan peningkatan pendapatan setelah perluasan budidaya buah delima karena permintaan pasar yang kuat dan harga buah yang lebih tinggi.
Buah delima menawarkan petani kesempatan untuk mendiversifikasi tanaman mereka, beralih dari pertanian subsisten menuju produksi bernilai lebih tinggi dan produksi pertanian lebih berkelanjutan. Pentingnya buah delima semakin meningkat karena sangat cocok untuk beradaptasi dengan kondisi iklim yang lebih keras akibat perubahan iklim. Saat ini di Maroko, terdapat keterputusan antara petani yang memproduksi buah delima dan mereka yang mengolah dan mengekspor hasil panen mereka, sehingga petani tidak dapat memanfaatkan nilai tinggi yang dihasilkan buah delima.
Misalnya, koperasi Oulad Abdellah di wilayah Beni Mellal, Maroko, memproduksi 12.000 ton buah delima setiap tahunnya, namun sebagian besar produksinya dikonsumsi di pasar lokal dan hanya sedikit yang diekspor. Selain itu, antara tahun 2023 dan 2024, High Atlas Foundation (HAF) mendistribusikan 56.329 pohon delima di 10 wilayah untuk 228 desa di Maroko, sehingga memberikan manfaat bagi lebih dari 1.800 keluarga petani. Meskipun wilayah ini memiliki tanah yang subur dan iklim yang ideal untuk budidaya buah delima, kurangnya infrastruktur pengolahan industri yang bernilai tinggi menghalangi para petani untuk menyadari potensi ekonomi sebenarnya dari produk mereka.
Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang perbaikan, HAF mengusulkan untuk membangun sistem produksi modern di Beni Mellal, pusat produksi buah delima di negara tersebut, untuk menghasilkan produk buah delima organik seperti jus, konsentrat, minyak biji, dan bubuk kulitnya, baik untuk diekspor ke negara lain. UE dan untuk penjualan domestik. Dengan sumber bahan baku lokal dan peningkatan skala pemrosesan secara bertahap, proposal ini berpotensi menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 36 juta dolar pada kapasitas penuh, 41 persen di antaranya akan menjadi margin bersih yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh petani. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan petani dan keluarga mereka, namun manfaatnya akan menyebar ke seluruh masyarakat dalam bentuk pendapatan pajak bagi pemerintah daerah, perbaikan infrastruktur, dan peluang kerja yang stabil bagi penduduk pedesaan yang terpinggirkan, dengan penekanan pada perempuan.
Menjelang berakhirnya bulan buah delima, budidaya buah delima menawarkan peluang untuk menciptakan manfaat jangka panjang yang berkelanjutan bagi banyak petani di seluruh dunia. Selain pertanian, buah delima dapat menjadi langkah pertama dalam proses pembangunan yang transformatif, mempengaruhi kemajuan di bidang-bidang penting lainnya seperti pemberdayaan perempuan, infrastruktur air dan sekolah, serta kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Sama seperti buah delima yang sangat dihargai berabad-abad yang lalu karena beragam manfaatnya, buah delima sekali lagi dapat menjadi makanan pokok yang penting dalam kehidupan masyarakat.