Berita i24 – Kepala nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Rafael Grossi mengunjungi dua lokasi nuklir utama Iran pada hari Jumat ketika Iran mengisyaratkan kesiapan untuk memulai kembali perundingan mengenai program nuklirnya yang disengketakan dalam upaya meringankan sanksi.
Grossi mengunjungi kompleks Natanz serta situs pengayaan Fordow, sebuah fasilitas berbenteng yang terletak sekitar 100 kilometer (62 mil) selatan ibu kota Teheran. Setelah kunjungan tersebut, Sayyid Abbas Araghchi menegaskan kembali kesiapan Teheran untuk terlibat dalam perundingan tersebut, dengan mengatakan di X: “Iran tidak pernah meninggalkan meja perundingan mengenai program nuklir damainya.”
“Keputusannya ada di pengadilan EU/E3. Bersedia bernegosiasi berdasarkan kepentingan nasional dan hak-hak kami yang tidak dapat dicabut, namun TIDAK siap bernegosiasi di bawah tekanan dan intimidasi,” tambah Araghchi. Komitmen terhadap negosiasi damai didukung oleh Presiden Masoud Pezeshkian.
Sementara itu, Mohammad Eslami, kepala Organisasi Energi Atom Iran, memperingatkan bahwa setiap resolusi Dewan Gubernur IAEA yang mengkritik program nuklir Iran akan segera memicu tindakan pembalasan. “Kami tidak akan membiarkan tekanan mendikte jalannya kegiatan nuklir damai kami,” kata Eslami dalam konferensi pers bersama dengan Grossi.
Menurut Iran Internasional, media pemerintah Iran memberitakan tur tersebut dengan positif, menunjukkan perubahan sikap setelah setahun yang lalu Teheran melarang hampir sepertiga dari tim pemantau IAEA, sebuah tindakan yang digambarkan Grossi pada saat itu sebagai hambatan besar dalam pengawasan.